Pages

Ads 468x60px

Labels

Kamis, 06 Oktober 2011

Tujuan Manusia Diciptakan

Tujuan Manusia Diciptakan
    >> Pertanyaan :
Apa tujuan penciptaan manusia?
    >> Jawaban :
Sebelum menjawab pertanyaan ini, saya ingin meng-ingatkan pada kaidah umum tentang apa yang di ciptakan Allah Ta'ala dan apa yangdisyariatkan-Nya. Kaidah ini diambil dari firman Allah Ta'ala:
Sesungguhnya Dialah yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. [Yusuf:83], dan firman-Nya:
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha bijaksana. [Al-Ahzab:1] serta ayat-ayat lainnya yang menunjukkan tentang penetapan hikmah Allah Ta'ala pada apa yang di ciptakan-Nya dan apa yang di syariatkan-Nya, yaitu ketentuan-ketentuan-Nya dalam penciptaan dan syariat. Sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang diciptakan AllahTa'ala kecuali ada hikmahnya, baik itu dalam hal mengadakannya ataupun meniadakannya, dan tidak ada sesuatu pun yang disyariatkan AllahTa'ala kecuali untuk suatu hikmah, baik itu yang di wajibkan, atau yang di haramkan ataupun yang di bolehkan.
Namun kadang-kadang hikmah-hikmah yang tercakup dalam hikmah penciptaan dan pensyariatan itu kita ketahui, kadang pula tidak kita ketahui dan ada pula yang hanya diketahui oleh sebagian orang saja sesuai dengan ilmu dan pemahaman yang diberikan Allah Ta'ala kepada mereka. Demikianlah, maka kami katakan; bahwa sesungguh-nya Allah Ta'ala menciptakan jin dan manusia untuk suatu hikmah yang agung dan tujuan yang mulia, yaitu untuk beribadah [menghamba] kepada-Nya,sebagaimana firman-Nya:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. [Adz-Dzariyat: 56].
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main [saja], dan bahwa kamu tidak akan dikembali-kankepada Kami[Al-Mukminun: 115].
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja [tanpapertanggungjawaban][Al-Qiyamah: 36].
Dan masih banyak ayat-ayat lainnya yang menunjukkan bahwa Allah Ta'ala mempunyai hikmah yang agung dalam penciptaan jin dan manusia, yaitu untuk beribadah kepada-Nya.
Ibadah adalah tunduk dan patuh kepada Allah Ta'ala dengan penuhkecintaan dan pengagungan dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya sesuai dengan tuntunan yang ditetapkan dalam syariat-syariat-Nya. Allah Ta'ala berfirman,
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam [menjalankan] agama yang lurus.[Al-Bayyinah: 5].
Jadi, itulah hikmah penciptaan jin dan manusia. Dan berdasarkan ini,maka barang siapa yang membelakangi Rabbnya dan enggan beribadah kepada-Nya, berarti ia telah mencampakkan hikmah penciptaan para hamba,dan perbuatannya itu berarti persaksiannya bahwa Allah Ta'ala telah menciptakan makhluk dengan sia-sia, kendati hal itu tidak dinyata-kannya, namun telah menunjukkan keangkuhan dan kesombongannya untuk taat kepada Rabbnya.
Artikel Tujuan Manusia Diciptakan diambil dari http://www.asofwah.or.id
Tujuan Manusia Diciptakan.
read more

Selasa, 04 Oktober 2011

kenapa Kita Semua Harus Meninggal?

kenapa Kita Semua Harus Meninggal ? ~ Apa anda pernah bertanya dalam hati sebuah pertanyaan yang sama dengan judul posting saya ini ?? jika belum, mungkin kali ini saya akan memberikan jawaban kepada anda semua. Atau mungkin anda memandang meninggal sebagai sesuatu yang lumrah, kemudian anda tidak bertanya-tanya dalam hati "Kenapa kita semua harus meninggal ya?". Postingan ini merupakan postingan renungan malam Jum'at bagi kita semua tentunya. 

Cepat atau lambat sebenarnya waktu, detik dan jam semua manusia sudah di program sedemikian rupa. Sudah ditentukan berapa jatah waktu yang di berikan oleh-Nya. Kita semua tahu dan menyadari jika mati merupakan misteri yang tidak ada 1 mahluk pun yang mengetahui kapan ia mati atau meninggal dunia. Namun kebanyakan dari kita begitu menghindari yang namanya mati ini, ingin lari dari mati ini dan supaya tidak mati-mati malah he he he padahal pertanyaan "Kenapa kita harus mati atau meninggal tidak pernah terbayang di kepala kita". 

Lalu kenapa kita semua harus meninggal ? berikut jawaban misteri mengapa kita harus meninggal dunia dan tidak kekal di dunia ini, buat anda semua :
  1. Kita semua harus mati karena sang Illahi Rabbi tahu betul bahwa dunia ini akan penuh kerusakan dan malapetaka, jadi agar anda terhindar dan tidak makin kesusahan didunia ini, maka kita semua kudu mati.

  2. Agar beban dan dosa anda tidak semakin banyak di dunia ini. ( Wajib baca yang ini : Perjalanan ke Dalam Hati )

  3. Agar kita semua sadar bahwa kampung kita yang sebenarnya bukan didunia ini, kampung kita yo jelasi diakhirat. nah adanya mati agar kita yang masih hidup sadar kalo yang orang mati sebenarnya tidak mati tapi baru mau pulang kampung.

  4. Meninggal dunia atau mati berarti pulang kampung halaman.

  5. Dengan meninggal dunia atau mati kita semua akan tahu bahwa yang mati itu hanya jasad, tapi roh kita masih hidup ini memberikan indikasi bahwa badan kita, fisik kita ini sebagai tompangan atau alat saja. Jadi dengan mati kita akan tahu seperti apa wujud kita yang sebenarnya. ( baca : Menemukan Apa Yang Paling Penting )

  6. Mati akan membuat kita semua menyadari bahwa kita ini bukan MAHLUK FISIK. tapi MAHLUK SPIRITUAL. mahluk roh. ( baca ulasan lengkapnya di : Kita Adalah Mahluk Spiritual )

  7. Mati atau meninggal akan mengingatkan bagi yang masih di kasih jatah hidup agar
siap-siap pulang kampung. 


7 hal diatas mudah-mudahan bisa menjadi renungan di malam Jum'at ini sehingga kita melihat kematian atau meninggal merupakan keharusan yang sebenarnya bukan sesuatu yang menakutkan melainkan jalan menuju kampung halaman yang begitu indah menyenangkan. Jadi sambut kematian anda dengan senyuman.
read more

Ampuni Aku Ya Allah

Ampuni Aku Ya Allah ~ Mengadu kepada Allah itu penting dan harus. Cobalah luangkan waktu barang sejenak untuk mengadu kepada Allah, mengadu segala keresahan di dada, bilang semuanya pada-Nya. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Jujurlah kepadanya, karena hanya Dia yang tak biasa anda dustai, Terus teranglah padanya karena Dia yang selalu mendengarkan apa keluh kesahmu. Bangunlah dimalam hari dimana Dia begitu merindukan dirimu disaat ini, dan mengadulah kepadanya. Semuanya.
Memohon ampun kepada Allah itu wajib kita lakukan, karena sadar atau tidak, kita sebagai mahluk jelas memiliki kesalahan dan kekhilafan....Bisa jadi kita saat ini sedang dalam kemelut masalah, sedang dalam situasi yang memilukan maupun sedang dalam kegelisahan yang berkepanjangan. Maka langkah terbaik adalah mengadu kepadanya, sampaikan masalah kita padaNya. Semuanya.
Jalan kembali itu tidak ada kata terlambat, ketika semua sudah disadari, sudah begitu di pahami akan kesalahan dimasa lalu yang begitu menggunung bak gunung merapi sekalipun, Janganlah takut untuk kembali.....Allah Maha Pengampun, Allah Maha Penyayang kepada hambanya yang ingin kembali ke jalanNya. Jadi dekatkan diri kepadanya, ambil wudhu dan sholat sunat taubat dan katakan padanya "Ya Allah, Ampuni Aku"....dan mengadulah kepadanya dan rasakan dekapan kasih sayang Allah padamu....Sekarang dirimu akan selalu ada dihati Illahi Rabbi, jadi jangan takut lagi.
read more

Berbaktilah Kepada Kedua Orang Tuamu, Selagi Masih Ada Waktu

Berbaktilah Kepada Kedua Orang Tuamu, Selagi Masih Ada Waktu ~ Berbagai masalah menimpa, menerpa, berbagai gundah-gulana terus menyapa, berbagai kesulitan hidup terus mendera, berbagai peluang usaha tak kunjung menuai untung, pintu-pintu rejeki yang kian sulit didapat, selalu susah aja dalam hidup. Bisa jadi kita lupa, lupa untuk berbakti kepada kedua orang tua kita. Kita mungkin sudah begitu melupakan kedua ibu dan ayah kita saat ini. Padahal kedua orang tua adalah TEMPAT TERBAIK UNTUK MERAIH SURGA.
Surga Illahi Rabbi itu terbagi menjadi berbagai pintu-pintu pilihan yang akan dimasuki oleh para ahli-ahli pahala. Dari sekian banyak pintu surga, ada 1 pintu yang berada di tengah-tengah surga, pintu yang berkilau melebihi kilauan cahaya berlian dan lebih terang dari cahaya rembulan, lebih harum dari bunga karturi...Yakni SEBUAH PINTU YANG HANYA BISA DIMASUKI OLEH SESEORANG ANAK YANG BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUANYA.

Banyak hikmah tak terkira yang bisa kita ambil dari bakti kepada kedua orang tua, sebab durhakanya anak kepada kedua orang tuanya, LANGSUNG AKAN ALLAH BALAS DIDUNIA DAN DI AKHIRAT. Sebuah teguran yang seharusnya sama-sama kita pahami sejak sekarang bahwa kedua orang tua adalah tempat terbaik untuk meraih kebahagiaan didunia dan di akhirat. Bisa jadi kita selama ini hidup tidak tenang, banyak kesulitan melanda dan berbagai masalah yang terus mendera, cobalah kembali kepada orang tua, dan kembalilah untuk berbakti. Sebuah sentuhan bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya adalah seperti sebuah air sejuk yang bisa menyehatkan kedua orang tua.
Jangan sampai kita menyesal ketika kedua orang tua kita pergi dan kita tak pernah berbakti atau sedikit berbakti.MAKA KITA BISA DIKATAKAN ANAK MERUGI DIDUNIA DAN DIAKHIRAT....DAN KITA AKAN MENYESAL DI KEMUDIAN HARI...PASTI.

Sebuah pencapaian terbaik didunia ini bukan karena kita berhasil menduduki sebuah posisi, bisa berhasil menjadi seorang ilmuwan atau berhasil menjadi apa yang kita inginkan. Namun sebaik-baiknya posisi adalah seorang yang anak yang berbagi penuh keikhlasan kepada kedua orang tuanya. ITULAH KEBERHASILAN YANG SEBENARNYA.
Bagaimana dikisahkan dahulu dijaman Rasulullah saw, seorang pemuda yang sandalnya sudah terdengar di surga padahal ia masih didunia, sampai-sampai Rasulullah berpesan agar para sahabatnya apabila bertemu pemuda itu agar meminta dido'akan. Begitu besar pahala pemuda itu, pemuda itu menjadi pemuda yang begitu sabar merawat kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia. Sebuah PENCAPAIAN YANG LUAR BIASA.

Lalu masihkah kita tak mau berbakti kepada kedua orang tua kita, selagi masih ada waktu, di bulan yang penuh ampunan ini, mari kembali berbakti kepada kedua orang tua, dan mari meraih kemenangan yang sebenarnya.
read more

Agama Islam Agama Haq

Dengan Islam, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengakhiri serta menyempurnakan agama-agama lain untuk para hambaNya. Dengan Islam pula, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyempurnakan kenikmatanNya dan meridhai Islam sebagai agama. Agama Islam adalah agama yang benar dan satu-satunya agama yang diterima Allah, kepercayaan selain Islam tidak akan diterima Allah.
 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

 “Artinya :
Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran: 85] 
Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan kepada seluruh manusia untuk memeluk agama Islam karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus untuk seluruh manusia, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :
 “Artinya : Katakanlah: ‘Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, tidak ada yang berhak disembah selain Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada Kalimat-KalimatNya (Kitab-Kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk” [Al-A’raaf: 158]

 Hal ini juga sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 “Artinya : Demi yang diri Muhammad ada di tangan Allah, tidaklah mendengar seorang dari ummat Yahudi dan Nasrani yang mendengar diutusnya Muhammad, kemudian dia mati dalam keadaan tidak beriman dengan apa yang diutus dengannya (Islam), niscaya dia termasuk penghuni Neraka.”[1]

 Mengimani Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, artinya membenarkan dengan penuh penerimaan dan kepatuhan pada seluruh apa yang dibawanya bukan hanya membenarkan semata. Oleh karena itulah Abu Thalib (paman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) termasuk kafir, yaitu orang yang tidak beriman kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam meskipun dia membenarkan apa yang dibawa oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dia membenarkan pula bahwa Islam adalah agama yang terbaik.

 Agama Islam mencakup seluruh kemaslahatan yang terkandung di dalam agama-agama terdahulu. Islam memiliki keistimewaan, yaitu cocok dan sesuai untuk setiap masa, tempat dan kondisi ummat.

 “Artinya : Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain...”[Al-Maa-idah: 48]

 Islam dikatakan cocok dan sesuai di setiap masa, tempat dan kondisi ummat maksudnya adalah berpegang teguh kepada Islam tidak akan menghilangkan kemaslahatan ummat bahkan, dengan Islam ini ummat akan menjadi baik, sejahtera, aman dan sentausa. Tetapi harus diingat bahwa Islam tidak tunduk terhadap masa, tempat dan kondisi ummat sebagaimana yang dikehendaki oleh sebagian orang. Apabila ummat manusia menginginkan keselamatan di dunia dan di akhirat, maka mereka harus masuk Islam dan tunduk dalam melaksanakan syari’at Islam.

 Agama Islam adalah agama yang benar, Allah menjanjikan kemenangan kepada orang yang berpegang teguh kepada agama ini dengan baik, namun dengan syarat mereka harus mentauhidkan Allah, menjauhkan segala perbuatan syirik, menuntut ilmu syar’i dan mengamalkan amal yang shalih.

 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

 “Artinya : Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyu-kainya.” [At-Taubah: 33]
 
“Artinya : Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merubah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik.” [An-Nuur: 55]  
Islam adalah agama yang sempurna dalam ‘aqidah dan syari’at. Bentuk kesempurnaannya di antaranya adalah

[1]. Memerintahkan bertauhid dan melarang syirik.

[2]. Memerintahkan untuk berbuat jujur dan melarang bersikap bohong.
[3]. Memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang bersikap zhalim.
[4]. Memerintahkan untuk bersikap amanah dan melarang ingkar janji.
[5]. Memerintahkan untuk menepati janji dan melarang bersikap khianat.
[6]. Memerintahkan untuk berbakti kepada ibu-bapak serta me-larang mendurhakainya.

Dan yang lainnya.  
Secara umum Islam memerintahkan agar berakhlak yang mulia, bermoral baik dan melarang bermoral buruk. Islam juga memerintahkan setiap perbuatan baik, dan melarang perbuatan yang buruk  
Allah Subahanahu wa Ta’ala berfirman.  
“Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” [ An-Nahl: 90]  
Islam didirikan atas lima dasar, sebagaimana yang tersebut dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda  
“Artinya : Islam dibangun atas lima hal, (yaitu); (1) bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah dengan benar melainkan hanya Allah, (2) dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, (3) menegakkan shalat, (4) membayar zakat, (5) berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah."[2]  
Rukun Islam ini wajib diimani, diyakini dan wajib diamalkan oleh setiap muslim dan muslimah.  
Pertama: Kesaksian tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Azza wa Jalla dan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hamba serta RasulNya merupakan keyakinan yang mantap, yang diekspresikan dengan lisan. Dengan kemantapannya itu, seakan-akan ia dapat menyaksikanNya.  
Syahadah (kesaksian) merupakan satu rukun padahal yang disaksikan itu ada dua hal, ini dikarenakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah penyampai risalah dari Allah Azza wa Jalla. Jadi, kesaksian bahwa Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah hamba dan utusan Allah Azza wa Jalla merupakan kesempurnaan kesaksian Laa ilaha illa Allah, tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah.  
Syahadatain (dua kesaksian) tersebut merupakan dasar sah dan diterimanya semua amal. Amal akan sah dan diterima bila dilakukan dengan keikhlasan hanya karena Allah Azza wa Jalla dan mutaba’ah (mengikuti) Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ikhlas karena Allah Azza wa Jalla terealisasi pada Syahadat (kesaksian) laa ilaha illallah, tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah. Sedangkan mutaba’ah atau mengikuti Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terealisasi pada kesaksian bahwa Muhammad adalah hamba serta Rasul-Nya.  
Faedah terbesar dari dua kalimat syahadat tersebut adalah membebaskan hati dan jiwa dari penghambaan terhadap makhluk dengan beribadah hanya kepada Allah saja serta tidak mengikuti melainkan hanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.  
Kedua: Mendirikan shalat artinya beribadah kepada Allah dengan mengerjakan shalat wajib lima waktu secara istiqamah serta sempurna, baik waktu maupun caranya. Shalat harus sesuai dengan contoh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Artinya : Shalatlah kalian sebagaimana engkau melihatku shalat.” [3]  
Salah satu hikmah shalat adalah mendapat kelapangan dada, ketenangan hati, dan menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar.[4]  
Ketiga: Mengeluarkan zakat artinya, beribadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla dengan menyerahkan kadar yang wajib dari harta-harta yang harus dikeluarkan zakatnya.[5]  
Salah satu hikmah mengeluarkan zakat adalah membersihkan harta, jiwa dan moral yang buruk, yaitu kekikiran serta dapat menutupi kebutuhan Islam dan ummat Islam, menolong orang fakir dan miskin.  
Keempat: Puasa Ramadhan artinya, beribadah hanya kepada Allah dengan cara meninggalkan hal-hal yang dapat membatalkan di siang hari di bulan Ramadhan (puasa sebulan penuh).  
Salah satu hikmahnya ialah melatih jiwa untuk meninggalkan hal-hal yang disukai karena mencari ridha Allah Azza wa Jalla.  
Kelima: Naik Haji ke Baitullah (rumah Allah), artinya beribadah hanya kepada Allah dengan menuju ke al-Baitul Haram (Ka’bah di Makkah al-Mukarramah) untuk mengerjakan syiar atau manasik Haji.[6] Salah satu hikmahnya adalah melatih jiwa untuk mengerahkan segala kemampuan harta dan jiwa agar tetap taat kepada Allah Azza wa Jalla. Oleh karena itu Haji merupakan salah satu macam jihad fi sabilillah.[7]

Oleh

Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

read more