Pages

Ads 468x60px

Labels

Kamis, 06 Oktober 2011

Tujuan Manusia Diciptakan

Tujuan Manusia Diciptakan
    >> Pertanyaan :
Apa tujuan penciptaan manusia?
    >> Jawaban :
Sebelum menjawab pertanyaan ini, saya ingin meng-ingatkan pada kaidah umum tentang apa yang di ciptakan Allah Ta'ala dan apa yangdisyariatkan-Nya. Kaidah ini diambil dari firman Allah Ta'ala:
Sesungguhnya Dialah yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. [Yusuf:83], dan firman-Nya:
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha bijaksana. [Al-Ahzab:1] serta ayat-ayat lainnya yang menunjukkan tentang penetapan hikmah Allah Ta'ala pada apa yang di ciptakan-Nya dan apa yang di syariatkan-Nya, yaitu ketentuan-ketentuan-Nya dalam penciptaan dan syariat. Sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang diciptakan AllahTa'ala kecuali ada hikmahnya, baik itu dalam hal mengadakannya ataupun meniadakannya, dan tidak ada sesuatu pun yang disyariatkan AllahTa'ala kecuali untuk suatu hikmah, baik itu yang di wajibkan, atau yang di haramkan ataupun yang di bolehkan.
Namun kadang-kadang hikmah-hikmah yang tercakup dalam hikmah penciptaan dan pensyariatan itu kita ketahui, kadang pula tidak kita ketahui dan ada pula yang hanya diketahui oleh sebagian orang saja sesuai dengan ilmu dan pemahaman yang diberikan Allah Ta'ala kepada mereka. Demikianlah, maka kami katakan; bahwa sesungguh-nya Allah Ta'ala menciptakan jin dan manusia untuk suatu hikmah yang agung dan tujuan yang mulia, yaitu untuk beribadah [menghamba] kepada-Nya,sebagaimana firman-Nya:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. [Adz-Dzariyat: 56].
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main [saja], dan bahwa kamu tidak akan dikembali-kankepada Kami[Al-Mukminun: 115].
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja [tanpapertanggungjawaban][Al-Qiyamah: 36].
Dan masih banyak ayat-ayat lainnya yang menunjukkan bahwa Allah Ta'ala mempunyai hikmah yang agung dalam penciptaan jin dan manusia, yaitu untuk beribadah kepada-Nya.
Ibadah adalah tunduk dan patuh kepada Allah Ta'ala dengan penuhkecintaan dan pengagungan dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya sesuai dengan tuntunan yang ditetapkan dalam syariat-syariat-Nya. Allah Ta'ala berfirman,
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam [menjalankan] agama yang lurus.[Al-Bayyinah: 5].
Jadi, itulah hikmah penciptaan jin dan manusia. Dan berdasarkan ini,maka barang siapa yang membelakangi Rabbnya dan enggan beribadah kepada-Nya, berarti ia telah mencampakkan hikmah penciptaan para hamba,dan perbuatannya itu berarti persaksiannya bahwa Allah Ta'ala telah menciptakan makhluk dengan sia-sia, kendati hal itu tidak dinyata-kannya, namun telah menunjukkan keangkuhan dan kesombongannya untuk taat kepada Rabbnya.
Artikel Tujuan Manusia Diciptakan diambil dari http://www.asofwah.or.id
Tujuan Manusia Diciptakan.
read more

Selasa, 04 Oktober 2011

kenapa Kita Semua Harus Meninggal?

kenapa Kita Semua Harus Meninggal ? ~ Apa anda pernah bertanya dalam hati sebuah pertanyaan yang sama dengan judul posting saya ini ?? jika belum, mungkin kali ini saya akan memberikan jawaban kepada anda semua. Atau mungkin anda memandang meninggal sebagai sesuatu yang lumrah, kemudian anda tidak bertanya-tanya dalam hati "Kenapa kita semua harus meninggal ya?". Postingan ini merupakan postingan renungan malam Jum'at bagi kita semua tentunya. 

Cepat atau lambat sebenarnya waktu, detik dan jam semua manusia sudah di program sedemikian rupa. Sudah ditentukan berapa jatah waktu yang di berikan oleh-Nya. Kita semua tahu dan menyadari jika mati merupakan misteri yang tidak ada 1 mahluk pun yang mengetahui kapan ia mati atau meninggal dunia. Namun kebanyakan dari kita begitu menghindari yang namanya mati ini, ingin lari dari mati ini dan supaya tidak mati-mati malah he he he padahal pertanyaan "Kenapa kita harus mati atau meninggal tidak pernah terbayang di kepala kita". 

Lalu kenapa kita semua harus meninggal ? berikut jawaban misteri mengapa kita harus meninggal dunia dan tidak kekal di dunia ini, buat anda semua :
  1. Kita semua harus mati karena sang Illahi Rabbi tahu betul bahwa dunia ini akan penuh kerusakan dan malapetaka, jadi agar anda terhindar dan tidak makin kesusahan didunia ini, maka kita semua kudu mati.

  2. Agar beban dan dosa anda tidak semakin banyak di dunia ini. ( Wajib baca yang ini : Perjalanan ke Dalam Hati )

  3. Agar kita semua sadar bahwa kampung kita yang sebenarnya bukan didunia ini, kampung kita yo jelasi diakhirat. nah adanya mati agar kita yang masih hidup sadar kalo yang orang mati sebenarnya tidak mati tapi baru mau pulang kampung.

  4. Meninggal dunia atau mati berarti pulang kampung halaman.

  5. Dengan meninggal dunia atau mati kita semua akan tahu bahwa yang mati itu hanya jasad, tapi roh kita masih hidup ini memberikan indikasi bahwa badan kita, fisik kita ini sebagai tompangan atau alat saja. Jadi dengan mati kita akan tahu seperti apa wujud kita yang sebenarnya. ( baca : Menemukan Apa Yang Paling Penting )

  6. Mati akan membuat kita semua menyadari bahwa kita ini bukan MAHLUK FISIK. tapi MAHLUK SPIRITUAL. mahluk roh. ( baca ulasan lengkapnya di : Kita Adalah Mahluk Spiritual )

  7. Mati atau meninggal akan mengingatkan bagi yang masih di kasih jatah hidup agar
siap-siap pulang kampung. 


7 hal diatas mudah-mudahan bisa menjadi renungan di malam Jum'at ini sehingga kita melihat kematian atau meninggal merupakan keharusan yang sebenarnya bukan sesuatu yang menakutkan melainkan jalan menuju kampung halaman yang begitu indah menyenangkan. Jadi sambut kematian anda dengan senyuman.
read more

Ampuni Aku Ya Allah

Ampuni Aku Ya Allah ~ Mengadu kepada Allah itu penting dan harus. Cobalah luangkan waktu barang sejenak untuk mengadu kepada Allah, mengadu segala keresahan di dada, bilang semuanya pada-Nya. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Jujurlah kepadanya, karena hanya Dia yang tak biasa anda dustai, Terus teranglah padanya karena Dia yang selalu mendengarkan apa keluh kesahmu. Bangunlah dimalam hari dimana Dia begitu merindukan dirimu disaat ini, dan mengadulah kepadanya. Semuanya.
Memohon ampun kepada Allah itu wajib kita lakukan, karena sadar atau tidak, kita sebagai mahluk jelas memiliki kesalahan dan kekhilafan....Bisa jadi kita saat ini sedang dalam kemelut masalah, sedang dalam situasi yang memilukan maupun sedang dalam kegelisahan yang berkepanjangan. Maka langkah terbaik adalah mengadu kepadanya, sampaikan masalah kita padaNya. Semuanya.
Jalan kembali itu tidak ada kata terlambat, ketika semua sudah disadari, sudah begitu di pahami akan kesalahan dimasa lalu yang begitu menggunung bak gunung merapi sekalipun, Janganlah takut untuk kembali.....Allah Maha Pengampun, Allah Maha Penyayang kepada hambanya yang ingin kembali ke jalanNya. Jadi dekatkan diri kepadanya, ambil wudhu dan sholat sunat taubat dan katakan padanya "Ya Allah, Ampuni Aku"....dan mengadulah kepadanya dan rasakan dekapan kasih sayang Allah padamu....Sekarang dirimu akan selalu ada dihati Illahi Rabbi, jadi jangan takut lagi.
read more

Berbaktilah Kepada Kedua Orang Tuamu, Selagi Masih Ada Waktu

Berbaktilah Kepada Kedua Orang Tuamu, Selagi Masih Ada Waktu ~ Berbagai masalah menimpa, menerpa, berbagai gundah-gulana terus menyapa, berbagai kesulitan hidup terus mendera, berbagai peluang usaha tak kunjung menuai untung, pintu-pintu rejeki yang kian sulit didapat, selalu susah aja dalam hidup. Bisa jadi kita lupa, lupa untuk berbakti kepada kedua orang tua kita. Kita mungkin sudah begitu melupakan kedua ibu dan ayah kita saat ini. Padahal kedua orang tua adalah TEMPAT TERBAIK UNTUK MERAIH SURGA.
Surga Illahi Rabbi itu terbagi menjadi berbagai pintu-pintu pilihan yang akan dimasuki oleh para ahli-ahli pahala. Dari sekian banyak pintu surga, ada 1 pintu yang berada di tengah-tengah surga, pintu yang berkilau melebihi kilauan cahaya berlian dan lebih terang dari cahaya rembulan, lebih harum dari bunga karturi...Yakni SEBUAH PINTU YANG HANYA BISA DIMASUKI OLEH SESEORANG ANAK YANG BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUANYA.

Banyak hikmah tak terkira yang bisa kita ambil dari bakti kepada kedua orang tua, sebab durhakanya anak kepada kedua orang tuanya, LANGSUNG AKAN ALLAH BALAS DIDUNIA DAN DI AKHIRAT. Sebuah teguran yang seharusnya sama-sama kita pahami sejak sekarang bahwa kedua orang tua adalah tempat terbaik untuk meraih kebahagiaan didunia dan di akhirat. Bisa jadi kita selama ini hidup tidak tenang, banyak kesulitan melanda dan berbagai masalah yang terus mendera, cobalah kembali kepada orang tua, dan kembalilah untuk berbakti. Sebuah sentuhan bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya adalah seperti sebuah air sejuk yang bisa menyehatkan kedua orang tua.
Jangan sampai kita menyesal ketika kedua orang tua kita pergi dan kita tak pernah berbakti atau sedikit berbakti.MAKA KITA BISA DIKATAKAN ANAK MERUGI DIDUNIA DAN DIAKHIRAT....DAN KITA AKAN MENYESAL DI KEMUDIAN HARI...PASTI.

Sebuah pencapaian terbaik didunia ini bukan karena kita berhasil menduduki sebuah posisi, bisa berhasil menjadi seorang ilmuwan atau berhasil menjadi apa yang kita inginkan. Namun sebaik-baiknya posisi adalah seorang yang anak yang berbagi penuh keikhlasan kepada kedua orang tuanya. ITULAH KEBERHASILAN YANG SEBENARNYA.
Bagaimana dikisahkan dahulu dijaman Rasulullah saw, seorang pemuda yang sandalnya sudah terdengar di surga padahal ia masih didunia, sampai-sampai Rasulullah berpesan agar para sahabatnya apabila bertemu pemuda itu agar meminta dido'akan. Begitu besar pahala pemuda itu, pemuda itu menjadi pemuda yang begitu sabar merawat kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia. Sebuah PENCAPAIAN YANG LUAR BIASA.

Lalu masihkah kita tak mau berbakti kepada kedua orang tua kita, selagi masih ada waktu, di bulan yang penuh ampunan ini, mari kembali berbakti kepada kedua orang tua, dan mari meraih kemenangan yang sebenarnya.
read more

Agama Islam Agama Haq

Dengan Islam, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengakhiri serta menyempurnakan agama-agama lain untuk para hambaNya. Dengan Islam pula, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyempurnakan kenikmatanNya dan meridhai Islam sebagai agama. Agama Islam adalah agama yang benar dan satu-satunya agama yang diterima Allah, kepercayaan selain Islam tidak akan diterima Allah.
 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

 “Artinya :
Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran: 85] 
Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan kepada seluruh manusia untuk memeluk agama Islam karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus untuk seluruh manusia, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :
 “Artinya : Katakanlah: ‘Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, tidak ada yang berhak disembah selain Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada Kalimat-KalimatNya (Kitab-Kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk” [Al-A’raaf: 158]

 Hal ini juga sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 “Artinya : Demi yang diri Muhammad ada di tangan Allah, tidaklah mendengar seorang dari ummat Yahudi dan Nasrani yang mendengar diutusnya Muhammad, kemudian dia mati dalam keadaan tidak beriman dengan apa yang diutus dengannya (Islam), niscaya dia termasuk penghuni Neraka.”[1]

 Mengimani Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, artinya membenarkan dengan penuh penerimaan dan kepatuhan pada seluruh apa yang dibawanya bukan hanya membenarkan semata. Oleh karena itulah Abu Thalib (paman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) termasuk kafir, yaitu orang yang tidak beriman kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam meskipun dia membenarkan apa yang dibawa oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dia membenarkan pula bahwa Islam adalah agama yang terbaik.

 Agama Islam mencakup seluruh kemaslahatan yang terkandung di dalam agama-agama terdahulu. Islam memiliki keistimewaan, yaitu cocok dan sesuai untuk setiap masa, tempat dan kondisi ummat.

 “Artinya : Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain...”[Al-Maa-idah: 48]

 Islam dikatakan cocok dan sesuai di setiap masa, tempat dan kondisi ummat maksudnya adalah berpegang teguh kepada Islam tidak akan menghilangkan kemaslahatan ummat bahkan, dengan Islam ini ummat akan menjadi baik, sejahtera, aman dan sentausa. Tetapi harus diingat bahwa Islam tidak tunduk terhadap masa, tempat dan kondisi ummat sebagaimana yang dikehendaki oleh sebagian orang. Apabila ummat manusia menginginkan keselamatan di dunia dan di akhirat, maka mereka harus masuk Islam dan tunduk dalam melaksanakan syari’at Islam.

 Agama Islam adalah agama yang benar, Allah menjanjikan kemenangan kepada orang yang berpegang teguh kepada agama ini dengan baik, namun dengan syarat mereka harus mentauhidkan Allah, menjauhkan segala perbuatan syirik, menuntut ilmu syar’i dan mengamalkan amal yang shalih.

 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

 “Artinya : Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyu-kainya.” [At-Taubah: 33]
 
“Artinya : Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merubah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik.” [An-Nuur: 55]  
Islam adalah agama yang sempurna dalam ‘aqidah dan syari’at. Bentuk kesempurnaannya di antaranya adalah

[1]. Memerintahkan bertauhid dan melarang syirik.

[2]. Memerintahkan untuk berbuat jujur dan melarang bersikap bohong.
[3]. Memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang bersikap zhalim.
[4]. Memerintahkan untuk bersikap amanah dan melarang ingkar janji.
[5]. Memerintahkan untuk menepati janji dan melarang bersikap khianat.
[6]. Memerintahkan untuk berbakti kepada ibu-bapak serta me-larang mendurhakainya.

Dan yang lainnya.  
Secara umum Islam memerintahkan agar berakhlak yang mulia, bermoral baik dan melarang bermoral buruk. Islam juga memerintahkan setiap perbuatan baik, dan melarang perbuatan yang buruk  
Allah Subahanahu wa Ta’ala berfirman.  
“Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” [ An-Nahl: 90]  
Islam didirikan atas lima dasar, sebagaimana yang tersebut dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda  
“Artinya : Islam dibangun atas lima hal, (yaitu); (1) bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah dengan benar melainkan hanya Allah, (2) dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, (3) menegakkan shalat, (4) membayar zakat, (5) berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah."[2]  
Rukun Islam ini wajib diimani, diyakini dan wajib diamalkan oleh setiap muslim dan muslimah.  
Pertama: Kesaksian tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Azza wa Jalla dan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hamba serta RasulNya merupakan keyakinan yang mantap, yang diekspresikan dengan lisan. Dengan kemantapannya itu, seakan-akan ia dapat menyaksikanNya.  
Syahadah (kesaksian) merupakan satu rukun padahal yang disaksikan itu ada dua hal, ini dikarenakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah penyampai risalah dari Allah Azza wa Jalla. Jadi, kesaksian bahwa Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah hamba dan utusan Allah Azza wa Jalla merupakan kesempurnaan kesaksian Laa ilaha illa Allah, tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah.  
Syahadatain (dua kesaksian) tersebut merupakan dasar sah dan diterimanya semua amal. Amal akan sah dan diterima bila dilakukan dengan keikhlasan hanya karena Allah Azza wa Jalla dan mutaba’ah (mengikuti) Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ikhlas karena Allah Azza wa Jalla terealisasi pada Syahadat (kesaksian) laa ilaha illallah, tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah. Sedangkan mutaba’ah atau mengikuti Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terealisasi pada kesaksian bahwa Muhammad adalah hamba serta Rasul-Nya.  
Faedah terbesar dari dua kalimat syahadat tersebut adalah membebaskan hati dan jiwa dari penghambaan terhadap makhluk dengan beribadah hanya kepada Allah saja serta tidak mengikuti melainkan hanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.  
Kedua: Mendirikan shalat artinya beribadah kepada Allah dengan mengerjakan shalat wajib lima waktu secara istiqamah serta sempurna, baik waktu maupun caranya. Shalat harus sesuai dengan contoh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Artinya : Shalatlah kalian sebagaimana engkau melihatku shalat.” [3]  
Salah satu hikmah shalat adalah mendapat kelapangan dada, ketenangan hati, dan menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar.[4]  
Ketiga: Mengeluarkan zakat artinya, beribadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla dengan menyerahkan kadar yang wajib dari harta-harta yang harus dikeluarkan zakatnya.[5]  
Salah satu hikmah mengeluarkan zakat adalah membersihkan harta, jiwa dan moral yang buruk, yaitu kekikiran serta dapat menutupi kebutuhan Islam dan ummat Islam, menolong orang fakir dan miskin.  
Keempat: Puasa Ramadhan artinya, beribadah hanya kepada Allah dengan cara meninggalkan hal-hal yang dapat membatalkan di siang hari di bulan Ramadhan (puasa sebulan penuh).  
Salah satu hikmahnya ialah melatih jiwa untuk meninggalkan hal-hal yang disukai karena mencari ridha Allah Azza wa Jalla.  
Kelima: Naik Haji ke Baitullah (rumah Allah), artinya beribadah hanya kepada Allah dengan menuju ke al-Baitul Haram (Ka’bah di Makkah al-Mukarramah) untuk mengerjakan syiar atau manasik Haji.[6] Salah satu hikmahnya adalah melatih jiwa untuk mengerahkan segala kemampuan harta dan jiwa agar tetap taat kepada Allah Azza wa Jalla. Oleh karena itu Haji merupakan salah satu macam jihad fi sabilillah.[7]

Oleh

Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

read more

Senin, 15 Agustus 2011

Jangan Takut Menghadapi Mati

Saat bicara kematian, biasanya, merupakan topik yang kurang disenangi dan diminati bagi sebagian orang. Kenapa? Karena, pada dasarnya, naluri manusia menginginkan hidup lama, bahkan kalau bisa hidup seribu tahun lamanya. Alloh SWT menyatakan dalam QS Al-Baqoroh 96, bahwasanya ada segolongan manusia yang ingin hidup seribu tahun lamanya. 
“…masing-masing mereka ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Alloh maha melihat apa yang mereka kerjakan”
Naluri ingin hidup lama, tidak hanya ada pada kita sekarang, namun sejak nabi Adam sekalipun. Ia ingin menetap di surga selama-lamanya. Sehingga dengannya, nabi Adam berhasil digoda tipu daya syetan. Melalui pintu ingin hidup panjang, syetan membisikan nabi Adam, agar melanggar larangan Alloh memakan buah khuldi. Sebagaimana tercantum dalam QS Thoha 120.
“Kemudian syetan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya dengan berkata,”wahai adam! Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?”
Banyak faktor yang menyebabkan orang takut atau cemas saat bicara kematian, merujuk pendapat DR. Quraisy Syihab, faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1) Tidak mengetahui apa yang akan dihadapi setelah kematian 2) Menduga bahwa apa yang dimiliki sekarang jauh lebih baik dengan apa yang dimiliki nanti 3) Membayangkan betapa sulitnya pengalaman mati 4) Khawatir memikirkan terhadap keluarga yang ditinggalkan, dan  5) Tidak mengetahui makna kehidupan dan kematian.
Jika manusia cemas menghadapi kematian karena membayangkan sulitnya pengalaman mati, sebenarnya tidak pada tempatnya. Memang dalam al-Quran dan Hadits disebutkan bahwa ada kematian yang sangat menyakitkan, namun perlu diingat juga, ada kematian yang sangat indah dan menyenangkan. Dalam QS Annazi’at 1-2, Alloh SWT berfirman,
Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras.
Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut.
Dalam kedua ayat ini, Alloh menggambarkan dua karakteristik manusia saat dicabut nyawanya, yakni dicabut dengan keras dan dicabut dengan lemah lembut. Dicabut nyawa dengan keras merupakan pengalaman kematian yang menyakitkan. Untuk kondisi ini, rosul mengumpamakan seperti duri yang ada dikapas, lalu duri tersebut ditarik dengan cepat sehingga kapas-kapas terbawa karena kerasnya tarikan. Ini, menjelaskan nyawa dicabut dari badan dengan cepat, keras, paksa dan menyakitkan.
Sementara itu, kondisi dicabut nyawa dengan lemah lembut, adalah proses kematian secara perlahan-lahan. Untuk kasus ini, diibaratkan seseorang yang ngantuk, lalu rebahan, lalu hilang kesadaran sampai ia tertidur lelap dan indah.
Faktor utama yang menentukan apakah manusia mengalami kondisi pertama atau kedua, tidak lain adalah keimanan dan amal sholeh. Saat manusia berlaku jahat, dosa dan maksiat bisa jadi ia akan merasakan kematian yang sakit, dipaksa dan cepat. Sementara bagi orang yang beriman dan beramal sholeh, kematian sebagai hal yang lezat dan indah
Dalam haditnya nabi bersabda, seorang beriman, saat menjelang kematian akan didatangi malaikat yang menyampaikan berita atau visualisasi tempat tinggal dan fasilitas apa yang akan dihadapi nanti. Bisa jadi istana atau bidadari. Maka tidak ada yang paling disenanginya, kecuali segera bertemu dan dicabut nyawanya.Sementara orang kafir, saat mati menjelang ia akan meraskana ketakutan untuk bertemu dengan tuhannya.
Jadi, bagi kita orang yang beriman, janganlah terlalu cemas mengadapi kematian. Yang paling utama adalah melakukan usaha terbaik mengumpulkan bekal menghadapi kematian. Kita siap kapan dan mana pun kematian menjemput. Jadikan kematian sebagai media untuk menumbuhkan semangat pengabdian kepada Alloh, dengannya kita tidak santai-santai untuk beribadah kepada Alloh.
Jadikan dunia sebagai sarana menuju kehidupam akhirat yang sempurna.  Sebagaimana Alloh SWT berfirman dalam Attaubah 38.
“…Apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia daripada kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.”
Dan terakhir jadikanlah kematian sebagai proses kelahiran kedua. Kematian merupakan proses evolusi menuju kesempurnaan hidup yang hikiki. Perpindahan dari satu negeri ke negeri lain sampai kita menetap di sana selama-lamanya.

“Dikutip dari Pengajian Malam Ahad, Mesjid Darussalam Kota Wisata, Bogor, 23 April 2011?
read more

Pertarungan Melawan Syetan

Sungguh, kehidupan tidak lepas dari pertarungan melawan syetan. Pertarungan yang tiada henti sampai azal menjemput. Pertarungan yang berlaku bagi seluruh manusia tanpa pandang bulu. Hasilnya, manusia bisa menang atau kalah. Syetan pada dasarnya lemah, namun mereka memiliki peluang mengalahkan manusia, andai manusia lebih lemah daripada syetan. Sebaliknya, manusia bisa menang, manakala ia memiliki senjata yang sangat ampuh, yakni senjata IMAN.
Sangatlah berbahaya jika manusia tidak berbekal senjata IMAN. Karena kenyataannya, perang melawan syetan tidaklah berimbang. Syetan dari golongan jin bisa melihat manusia dan mereka saling bekerja sama (bergerombol) satu sama lain. Lalu, adakah kiat agar mampu memenangi pertarungan itu?. Kiatnya adalah sebagiai berikut:
    #1. Selalu Memperbaharui Iman kapan dan dimana saja berada.
Sungguh syetan bersemayam dalam hati manusia. Saat manusia berdzikir kepada Alloh, syetan akan berlari. Namun, saat manusia lupa berdzikir, syetan datang kembali membisiki ke jalan kejahatan. Nabi memerintahkan untuk senantiasa memperbaharui iman. Sahabat bertanya bagaimana caranya? Nabi menjawab, perbanyaklah membaca, memahami dan mengamalkan laa ilaha illalloh.
Rosul dan sahabat saja, yang paling benar imannya, selalu memperbaharui iman mereka dengan berbagai cara. Misalnya berzikir, pengajian, sholat jamaah, jihad, dan lain sebagainya. Tidak ada waktu yang tersisa, untuk memberikan kesempatan syetan menjegal kehidupan kita. Hadirkanlah selalu iman kapan dan dimana kita berada. Iman tidak hanya hadir di mesjid, namun ia hadir dimana-mana dalam aspek kehidupan.
Kita patut belajar dari kisah dialog antara pengembala kambing dengan Umar bin Khatab. Seorang pengembala sapi yang notabene memiliki tingkat intelektual yang relatif rendah, namun memiliki nuansa keimanan yang sangat tinggi. Saat pengembala dites keimananannya oleh sahabat Umar bin Khatam untuk dibeli kambingnya. Umar berkata, “Bilang saja kepada majikanmu, kambing dimakan serigala”. Pengembala pun berkata, “Dimana Alloh?”.  Mendengar jawaban ini, Umar pun menangis.
    #2.Mentadabburi al-Quran
Kiat kedua untuk memenangi pertarungan dengan syetan adalah mentadabrui al-Quran. Dalam berbagai ayat al-Quran, dikatakan bahwa merenungi dan menghayati al-Quran akan berkorelasi dengan penambahan iman dan otomatis syetan akan menjauh. Ketika berinteraksi dengan al-Quran, maka iman akan bertambah. Dan inilah yang membedakan antara orang beriman dengan munafiq. Orang iman akan bertambah imannya, sementara orang munafik bertambah penyakit nifaqnya, sampai mati dalam keadaan kafir.
Attaubah 124.
“Dan apabila diturunkan suatu surah, maka di antara mereka (orang-orang munafiq) ada yang berkata, “Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surah ini?” Adapun orang-orang yang beriman, maka surah ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira”.
Jadi, merenungi al-Quran merupakan kebutuhan yang lebih besar dibandingkan makan dan minum. Saat tidak makan, bahaya ektrimnya adalah sakit. Sementara, kalau tidak tadabur al-Quran, konsekwensinya bukan hanya mati secara fisik namun juga hati nurani. Hati akan terkunci untuk menerima nasehat dan akhirnya mati dalam keadaan kafir. Qs Muhammad 24, “Maka tidaklah mereka menghayati al-Quran, ataukah hati mereka sudah terkunci?”
Dalam kondisi hidup yang penuh dengan fitnah, diharuskan kita selalu mentadaburi al-Quran. Karena inilah sumber energi yang akan hadir untuk mengalahkan syetan. Imam Ahmad bin Hambal, seorang sholeh, saat diminta bantuan merukyah seseorang yang kesurupan jin. Sang Imam tidak bersedia datang. Ia cukup mengirimkan sandalnya. Dan syetan pun langsung lari.
    #3. Komitmen untuk Selalu Berjamaah dengan Orang-orang yang Benar dan Jujur
Kiat ketiga adalah berkomitem untuk selalu berjamaah dengan orang benar dan jujur dalam aqidah, ibadah dan akhlaq. Sebagaimana tercantum dalam QS at-taubah 119. “Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Alloh, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar”
Orang yang sendirian akan relatif mudah terperangkap tipu daya syetan dan tenggelam dalam perbuatan haram. Awalnya coba-coba namun akhirnya menjadi kebiasaan. Saat syetan menggoda manusia, sebagian mereka saling mendukung kelompok lainnya, sehingga kalau manusia sendirian, maka syetan akan mudah menjadi pemenang. 
Dalam islam, apa saja yang berjamaah, memiliki pahala yang besar, misalnya sholat berjamaah, makan berjamaah, bepergian berjamaah, dan lain-lain. Berjamaah akan memberikan kekuatan dan sinergi satu sama lain. Seorang mukmin akan kuat karena disebabkan saudaranya. Jangan bingung  memilih ‘label’ jamaah. Karena dasar pemilihan jamaah berdasar tuntutan al-Quran dan Hadits bukan atas dasar label, namun berdasarkan kriteria yakni mereka yang benar dan jujur.
    #4. Memahami Islam secara Mendalam
Kiat keempat adalah memahami islam dengan mendalam. Tidak mungkin orang bodoh akan memiliki iman kuat sehingga memenangi pertempuran dengan syetan. Dalam sebuah hadits, “Barangsiapa dikehendaki Alloh baik, maka ia diberi pemahaman islam baik”. Syetan akan menyerah saat berhadapan orang yang berilmu (paham), karena seorang faqih akan mengetahui tipu daya syetan.
Ayat pertama al-quran yang turun menyeru tentang pemahaman (ilmu) bukan solan jihad, sholat, dan ibadah lainnya. Karena semua ibadah tidak akan diterima Alloh SWT  kalau tidak didasari ilmu yang dimiliki. Jadi jangan mengikuti sesuatu yang kita tidak mengetahuinya.
Jangan pernah bosan memahami islam, sebagai modal melawan syetan yang  tidak pernah berhenti menggoda manusia sampai qiamat.  Perbanyak kajian yang didasari kesadaran diri bahwa pertarungan dengan syetan tidak akan pernah berhenti. Dan semoga kita dimudahkan mencintai ilmu al-Quran, Sunah dan bersama orang-orang yang sholeh.

“Dikutip dari Pengajian Malam Ahad, 8 April 2011, Mesjid Darussalam Kota Wisata Cibubur, Narasumber: DR. Ahzami Samiun Jazuli”
read more

Malam Pertama Orang Beriman di Dalam Kubur

Nabi Muhammad saw bersabda dalam sebuah hadits: “Mintalah perlindungan Alloh SWT  dari siksa kubur”. Berdasarkan hadits ini, kita bisa mengartikan bahwa sesungguhnya siksaan kubur itu benar-benar ada, dan merupakan rumah pertama (tempat transit), sebelum menuju kehidupan akhirat .
Seorang hamba yang beriman, dalam masa sakaratul maut, ia akan melihat malaikat-malaikan putih turun dari langit, wajahnya cemerlang turun sambil membawa kafan putih dari surga. Kemudian malaikat duduk mengelilinginya dalam sayup-sayup putih, dan datanglah malaikat maut di atas kepalanya dan berkata dengan penuh santun dan kasih sayang, “Wahai jiwa yang tenang, keluarlah kamu dengan ampunan dan kenikmatan Alloh SWT, aku mau menjemputmu sekarang juga,  Alloh akan menggantikan rumah, istri, dan keluarga dengan yang lebih baik”.
 Sementara malaikat-malaikat lain menunggu kedatangan ruh tersebut. Ruh seorang mukmin keluar dari jasadnya laksana air yang keluar dari keran tanpa sayatan pedih. Keluarlah bau semerbak ruh yang belum pernah tercium di bumi. Lalu dua malaikat pendamping naik melintasi jagat langit.
Sesampainya di langit pertama, malaikat pendamping meminta izin kepada malaikat penjaga, dan bertanya malaikat penjaga tersebut, siapakah kamu dan bersama siapa?. Malaikat pendamping menjawab, kami malaikat pembawa ruh dari seorang hamba yang sholeh fulan bin fulan.  Lalu malaikat penjaga itu menginjinkan masuk dan naiklah ruh beserta malaikat ke langit kedua. Kejadian ini terus berlangsung sampai ke langit tingkat tujuh dan naik lagi sampai sidratul muntaha dengan sambutan yang sebaik-baiknya dan penuh suka cita. Sampailah di suatu bangunan, dan dilanjutkan dengan pencatatan amalan untuk dikumpulkan dengan amalan para nabi dan syuhada. Selanjutnya ruh dikembalikan ke jasad di alam kubur.
Demikianlah pengalaman yang akan dialami oleh ruh seorang hamba yang beriman, ia akan menjalaninya dengan penuh kenikmatan dan suka cita. Hal ini tentunya akan sebaliknya berbeda dengan pengalaman yang akan dialami oleh orang yang tidak beriman, sebagaimana Alloh SWT berfirman dalam QS Al-A’raf 40:
“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri kepadanya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit tidak tidak pula mereka masuk surga, hingga unta masuk lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan”.

“Dikutip saat pengajian subuh, tgl 11 April 2009, di Mesjid Darussalam Kota Wisata Cibubur”
read more

Meneladani Upaya Para Sahabat Menggapai Surga

Tak ada satupun manusia di dunia ini yang menginginkan kerugian atau kegagalan. Sebaliknya, pasti mendambakan kesuksesan. Dalam Islam, indikator hidup sukses seseorang yang hakiki tidaklah diukur dari harta, pangkat dan kedudukan di dunia, melainkan apakah ia masuk surga atau tidak saat di akhirat kelak. Hal ini tercermin dalam QS Ali Imran 185. “…
Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka, dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan”.
Saat kita meyakini bahwa sukses hidup yang hakiki adalah masuk surga, maka kita haruslah berusaha untuk menggapainya dengan segala daya upaya serta pengorbanan. Salah satu usaha itu adalah dengan meneladani para sahabat terdahulu yang hidup bersama rosul. Kenapa para sahabat? Karena para sahabatlah orang yang paling tahu dan jujur bagaimana mendapatkan surga. Sehinggga saat kita meneladaninya, maka kita tidak akan tersesat. Begitu pula, saat Alloh SWT menggambarkan sifat-sifat calon penghuni surga dalam ayat-ayat al-Quran, maka yang dimaksudkan adalah sifat para sahabat. Karena saat al-Quran turun, hanya para sahabatlah yang beriman kepada nabi.
Lalu, apa sajakah upaya para sahabat untuk menggapai surga dan kita perlu meneladaninya?. Salah satunya adalah sebagai berikut:
     #1. Sahabat Selalu Membangun Iman dan Amal Sholeh
Al-Quran menyebutkan, syarat utama masuk surga adalah iman dan amal sholeh. Para sahabat sehari-harinya disibukkan dengan upaya memprioritaskan iman dan amal sholeh. Ada ungkapan yang terkenal, “Duduklah bersama kami agar kami beriman sesaat”.
Saat kita mengidamkan surga, maka iman haruslah menjadi guru dan komandannya. Apapun profesi kita. Baik sebagai guru, politikus, pengusaha, dan lain sebagainya. Seluruh aktivitas haruslah menjadi aset akhirat, berangkat dari mendahulukan iman dan amal sholeh.
     #2. Sahabat Cepat Merespon Panggilan Alloh dan Rosulnya
Para sahabat adalah manusia biasa seperti kita. Mereka berkumpul bersama keluarga. Namun saat panggilan Alloh dan Rosul datang (sholat, jihad, zakat, dakwah, menuntut ilmu, dll) mereka cepat memenuhinya. Sifat mereka tercermin dalam QS al-Anfal 24.
“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Alloh dan Rasul apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu..”
Dikisahkan dalam sejarah, ada seorang sahabat berada di rumah bersama istrinya. Tiba-tiba ia mendapat panggilan jihad. Tanpa berpikir panjang, ia lompat dari tempat tidur dan berangkat sembari membawa pedang dan baju perang. Ia tidak sempat ‘mandi besar’ sampai ia meninggal dalam peperangan.  Ia diabadikan sebagai sahabat yang dimandikan oleh malaikat.
     #3. Sahabat Selalu Terdepan Dalam Kebaikan
Banyak orang berbuat kebaikan, namun sahabat selalu berusaha di garda terdepan. Sifat ini tercermin dalam QS At-taubah 100.
“Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk islam) di antara orang-orang muhajirin dan ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Alloh rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Alloh. Alloh menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnua selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung”.
Para sahabat berusaha maksimal di garda terdepan dalam kebaikan. Tujuannya bukanlah ambisi menjadi penguasa, namun karena mereka memahami orang terdepan dalam kebaikan dan diikuti orang lain akan mendapat pahala lebih dari Alloh.
Dalam kisah perang tabuk. Umar bin Khatab bergegas datang kepada rosul menyerahkan separuh harta bendanya. Ia menginginkan sebagai yang pertama dan tidak mau kalah dari Abu Bakar. Namun, selang berikutnya Abu Bakar pun datang menyerahkan semua hartanya.
     #4. Sahabat Berhijrah dan Jihad di Jalan Alloh
Para sahabat rela berkorban jiwa dan harta benda, demi berhijrah mempertahankan aqidah dan menyebarkan risalah islam. Dalam sejarah banyak peristiwa hijrah yang diikuti para sahabat yakni, hijrah Mekah-Madinah, Thaif, Syam, Mesir, Persia Iran, dll. Teladan bagi kita, dianjurkan berhijrah dan jihad sesuai syariat Islam. Hijrah dan Jihad bisa bermakna fisik maupun maknawi. Fisik bermakna perang, sementara maknawi meninggalkan apa yang dilarang agama dan bersungguh-sungguh menjalankan kebaikan.
     #5. Sahabat Selalu Menjaga Istiqomah dalam Keimanan
Para sahabat adalah mereka yang berkomitmen terhadap ajaran islam di mana dan kapanpun berada. Tidak hanya di mesjid, namun dalam seluruh kehidupannya. Konsistensinya berakhir sampai ia meninggal dunia.  Sifat ini tercermin dalam QS al-fushilat 30.
” Sesungguhnya orang-orang yang berkata,”Tuhan kami adalah Alloh” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata),”Janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu”.
     #6. Sahabat Selalu Memenuhi Janjinya kepada Alloh
Hidup pada hakikatnya adalah janji atau transaksi antara hamba dengan Tuhan-Nya, untuk berjuang di jalan Alloh meskipun dengan pengorbanan yang mahal baik jiwa maupun harta. Dan sahabat adalah mereka yang memenuhi janji ini. Alloh SWT menggambarkan sifat mereka dalam QS At-taubah 111,
“Sesungguhnya Alloh membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Alloh, sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai janji) yang benar dari Alloj di dalam Taurat, InjilN dan al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Alloh? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itu kemenangan yang agung”.
    #7. Sahabat Selalu Dimonitor Guru
Nabi selalu memonitor para sahabat. Nabi senantiasa menanyakan, siapa yang hapal al-Quran, siapa yang ber-shodaqoh, siapa yang tidak sholat berjamaah, dll. Ini mencerminkan bahwa dalam upaya menggapai surga haruslah ada sistem kontrol untuk menjaga semangat keislaman. Banyak cara untuk menciptakan sistem kontrol ini misalnya ikut pengajian dan dekat dengan orang-orang sholeh.  
“Dikutip dari pengajian malam Minggu, 14 Mei 2011, Mesjid Darussalam Kota Wisata, Narasumber: DR. Ahzami Samiun Jazuli MA”
read more

3 Penyesalan Yang Akan Dialami Sekelompok Manusia

Dalam beberapa ayat, al-Quran menginformasikan peristiwa masa depan yang akan dialami sekelompok manusia di akhirat kelak. Berupa ‘penyesalan’ atas rekam jejak hidupnya yang jauh dari nilai Islam selama di dunia. Ungkapan penyesalan ini diabadikan dengan ungkapan “Ya Laitani”. Penyesalan yang hanya terucap, namun tidak bisa terwujud. Karena waktu sudah terlambat.
Boleh jadi, informasi ini memberikan pelajaran bagi yang masih hidup di dunia. Agar waspada,  jangan sampai penyesalan itu dialaminya di akhirat kelak. Masih lebih baik, jika penyesalan itu terjadi di dunia. Karena di dunia, masih ada kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Sebaliknya, penyesalan di akhirat tidaklah berguna, kecuali neraka jahannam.
Lalu, apa sajakah penyesalan-penyesalan yang akan dialami sekelompok manusia itu?, Jawabannya adalah sebagai berikut:
    #Penyesalan Pertama:  Penyesalan Saat Sakaratul Maut
Sakarat bisa diartikan sebagai mabuk akal atau hilang segala-galanya. Nabi berpesan, “Perbanyaklah ingat kepada yang memutuskan kelezatan dunia, yakni kematian”. Sakaratul maut pasti benar adanya, ia akan menghampiri setiap manusia. Banyak sebab terjadinya kematian, namun cuma satu yang pasti yakni sakaratul maut. Saat peristiwa ini, bertautanlah kedua betis pelakunya karena meregang nyawa akan dahsyatnya sakaratul maut.
Saat sakaratul maut tiba, terekamlah seluruh jejak perbuatan manusia, yakni perbuatan baik dan buruk. Bila yang muncul rekaman kebaikan, pelaku tidak akan merasakan takut, bahkan menyambut bahagia, karena akan mendapatkan pahala. Namun sebaliknya, bila yang muncul rekaman keburukan, baginya dihadapkan dengan kesengsaraan yang mengerikan. Ia pun akan menyesal dan berkata “Kembalikanlah aku, supaya aku bisa beramal sholeh dan bersedekah”. Namun sayang, penyesalan ini tiada berguna, azal tidak bisa ditunda dan dimajukan. Karena itulah, akhir segalanya.
    #Penyesalan Kedua: Penyesalan Saat Melihat Kawan Dekat Disiksa di Neraka
Sebagai makhlus sosial, setiap insan tidak lepas dari pertemanan dengan orang lain. Bahkan, karakter dan kepribadian seseorang tergantung dari teman / lingkungan dimana ia berada. Untuk itu, dianjurkan untuk berhati-hatilah saat mencari teman. Agama seseorang akan mengikuti agama teman dekatnya.
Baik buruknya pertemanan di dunia akan terekam jelas di akhirat kelak. Pertemanan yang didasari ketaatan dan kataqwaaan, akan memberikan bantuan / pertolongan satu sama lain. Namun sebaliknya, pertemanan yang dijalin atas dasar kedurhakaan, akan menjadikannya permusuhan. Satu sama lain akan saling menuding sebagai penyebab masuknya ke neraka. Kelompok manusia ini akan menyesal dengan berkata, “Ampunilah dosa-dosa kami ya Rabb!”. Dalam QS: Azzuhruf 67, Alloh mengatakan “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”
    #Penyesalan Ketiga: Penyesalan Saat Diperlihatkan Buku Catatan Amal
Setiap kita, didampingi dua malaikat yang bertugas mencatat seluruh amal kita, kapan dan dimana kita berada. Catatan ini akan terekam dalam buku catatan pribadi yang akan dibagikan di akhirat kelak. Mereka yang menerima catatan dengan rekam jejak yang buruk, akan merasa kaget, terbelalak dan menyesal. Mereka berkata, Apa-apaan ini? Kenapa semua tercatat? Kok saya pernah melakukan dosa ini? Padahal saya sudah tidak ingat lagi. Mereka lupa bahwa semua  perbuatan di dunia sekecil apapun tercatat oleh Alloh SWT yang tercermin dalam catatan pribadi. Mereka pun menyesal, dan menginginkan kembali ke dunia untuk berbuat amal sholeh. Dan lagi-lagi, penyesalan ini sudah terlambat dan tiada berguna.
Bagaimana Menghindari Penyesalan Itu?
Peristiwa di atas adalah gambaran masa depan yang sudah diinformasikan kepada setiap manusia yang hidup di dunia. Pelajarannya, bagaimana agar kita tidak mengalami penyesalan itu. Solusinya, bertaubatlah selama masih diberi kesempatan hidup di dunia dan kembali ke pada ajaran islam. Orang yang hidup dalam suatu kebiasaan, maka ia akan dimatikan dalam kebiasaan itu, dan dibangkitkan dalam kebiasan itu. Jika kita membiasakan diri dalam nilai islam, maka kita akan dimatikan dan dibangkitkan dalam keadaan islam.
Begitu pun dalam mencari teman dan lingkungan, carilah yang bisa mengajak ke jalan Alloh sehingga bisa menyelamatkan diri di akhirat kelak. Selanjutnya perbanyak beramal sholeh agar catatan pribadi yang diterima kelak hasilnya baik dan menyenangkan.
read more

Sabtu, 13 Agustus 2011

Paqir Dan Kufur

Segala puji kita panjatkan kepada Alloh SWT. yang Maha Kaya, yang tidak membutuhkan apapun dan siapapun, yang hanya kepada-Nyalah kita meminta dan mengadu.
Sudah menjadi fitrah manusia datangnya cobaan, banyaknya kebutuhan menghampiri menjadikan hidup tidak seimbang, selera makan berkurang, susah tidur, dan bahkan waktu satu jam pun bagai setahun. Cobaan berbagai kebutuhan ibarat seekor binatang buas dan liar. Kalau saja kita tidak bisa memeliharanya dia akan menjadi semakin buas dan liar sehingga timbul masalah besar.
Begitu pula dengan cobaan kalau saja kita tidak bisa menghadapinya maka cobaan tersebut akan menimbulkan berbagai kemadaratan yang fatal bahkan kekufuran ancamannya. Selaras dengan hadits Nabi Muhammad SAW. yang mengatakan :
"Hampir saja kefakiran menjadikan kekufuran".
Memang kefakiran terkadang melunturkan keimanan seseorang. Banyak sekali contoh yang terjadi seperti orang miskin hanya karena butuh makan ia rela menjual keimanannya dengan sejumlah sembako atau yang hanya menginginkan kesehatan ia rela pergi ke rumah sakit misionaris kafir walaupun sebelum pulang ia terlebih dahulu menanggalkan keimanannya.
Tapi kalau kita sadar bahwa jati diri kita adalah sesungguhnya makhluk yang diliputi kebutuhan dan kekurangan, dan kita tahu bahwa hanya Allohlah yang Maha Kaya, yang tiada membutuhkan apapun, lalu kita berdo'a dan mengadu kepadanya, dengan demikian menunjukkan bahwa kita membutuhkan kasih sayang Alloh yang Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Nya yang akhirnya ibadah kita akan maksimal.
Syaikh Ibnu 'Athoillah dalam kitab al-Hikamnya berkata :
"Terkadang bertambahnya kesempurnaan iman dapat kita temui dari timbulnya satu kebutuhan yang mana ini tidak ditemukan dalam ibadah puasa dan sholat".
Sehingga bagi para Muridin  (orang-orang yang hanya menghendaki keridloan Alloh) kebutuhan merupakan momen yang sangat indah untuk mendapatkan ridlo Alloh (kebahagiaan haqiqi).
Ini juga berdasarkan komentar Syaikh Ibnu 'Athoillah dalam al-Hikamnya hal.75 :
"Datangnya kebutuhan merupakan i'ednya para Muridin".
Bahkan orang yang diangkat derajatnya oleh Alloh dikarenakan telah berhasil melewati cobaan yang menerpanya. Seperti halnya kisah Nabi Ibrahim AS. yang ingin mempunyai keturunan sehingga ia terus berdo'a dan meningkatkan keimanan dan ibadahnya kepada AllohSWT. Sampai puluhan tahun yang akhirnya tatkala usia istrinya tidak muda lagi yaitu genap 80 tahun, Nabi Ibrohim baru dikaruniai seorang anak laki-laki yang kelak akan menjadi utusan Alloh dan diangkat derajatnya dengan tanda kenabian dengan gelar Kholilulloh (Kekasih Alloh).
Oleh karena itu, cobaan janganlah menjadikan kita putus harapan untuk bisa tersenyum, karena dalam setiap cobaan disana ada senyuman seperti halnya dongeng si Kabayan yang suka tersenyum kalau sedang mendaki gunung terjal dan tinggi karena dia tahu bahwa di hadapannya akan ada jalan yang menurun. Pepatah bilang
dimana ada kesulitan, disana ada jalan".
Dalam Quran Surat al-Insyirohayat 5 Alloh berfirman : "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan".
Jadi walau saja Alloh SWT. menghadapkan kita terhadap berbagai macam kebutuhan maka bergembiralah karena dibalik kebutuhan kita akan sadar bahwa kita adalah makhluk lemah yang membutuhkan Dzat yang Maha Kaya dan Maha Gagah yaitu Alloh SWT. Sehingga kita dapat memaksimalkan ibadah dan akhirnya kebahagiaan akan kita raih. Semoga kita sebagai ummat mukmin dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian, Amiin.
Sekian.
www.esa.wen9.com
read more

Makna dibalik Permainan dan Musuh Islam

Seorang ibu guru sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada pensil. Ibu guru itu berkata, “Saya ada satu permainan… Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada pensil. Jika saya angkat kapur ini, maka berkatalah “Kapur!”, jika saya angkat pensil ini, maka berkatalah “Pensil!”
Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, “Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka sebutlah “Pensil!”, jika saya angkat pensil, maka katakanlah “Kapur!”. Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti.
Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. “Murid-murid, begitulah kita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membedakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan waktu.
“Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang susah, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend, hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain.” “Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disadari, anda sedikit demi sedikit menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan. Paham?” tanya Guru kepada murid-muridnya. “Paham guru…”
“Baik permainan kedua…” begitu Guru melanjutkan.
“Ini ada Qur’an,saya akan meletakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri diluar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur’an yang ada ditengah tanpa menginjak karpet?”
Murid-muridnya berpikir.
Ada yang mencoba alternatif dengan tongkat, dan lain-lain.
Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur’an. Ia memenuhi syarat, tidak menginjak karpet. “Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya…Musuh-musuh Islam tidak akan menginjak-nginjak anda dengan terang-terang…Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sadar.
“Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibuatlah pondasi yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn pondasinya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu, kursi dipindahkan dulu, Lemari dikeluarkan dulu satu persatu, baru rumah dirobohkankan…”
“Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghantam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan mempengaruhi anda. Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang mereka… Dan itulah yang mereka inginkan.” “Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh-musuh kita… “
“Kenapa mereka tidak berani terang-terang menginjak-nginjak, bu?” tanya murid-murid.
“Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi.” “Begitulah Islam… Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sadar”.
“Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa dahulu sebelum pulang…” Matahari bersinar terik takala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya…
read more

Kisah Sebuah Do'a

Pada suatu masa ada dua orang yang bersahabat tapi memiliki perangai yang berlawanan, pada suatu ketika keduanya memutuskan untuk pergi merantau dengan menumpang sebuah kapal kayu.
Naas bagi keduanya, karena kapal yang mereka tumpangi harus di hadang oleh badar besar, karena badai yang sangat besar akhirnya kapal tersebutpun karam, tapi beruntung bagi keduanya karena mereka berhasil selamat, keduanya pun berenang dan akhirnya terdampar di sebuah pulau yang gersang.
Keduanya pun tak tahu apa yang harus mereka lakukan. Namun, mereka berdua yakin bahwa yang dapat dilakukan hanyalah berdoa kepada Tuhan. Untuk mengetahui doa siapakah yang paling dikabulkan, mereka sepakat untuk membagi pulau kecil itu menjadi dua wilayah. Dan mereka tinggal sendiri-sendiri berseberangan di sisi-sisi pulau tersebut.
Doa pertama yang mereka panjatkan. Mereka memohon agar diturunkan makanan. Esok harinya, lelaki ke satu melihat sebuah pohon penuh dengan buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya. Sedangkan di daerah tempat tinggal lelaki yang lainnya tetap kosong.
Seminggu kemudian, lelaki yang ke satu merasa kesepian dan memutuskan untuk berdoa agar diberikan seorang istri. Keesokan harinya, ada kapal yang karam dan satu-satunya penumpang yang selamat adalah seorang wanita yang berenang dan terdampar di sisi tempat lelaki ke satu itu tinggal. Sedangkan di sisi tempat tinggal lelaki ke dua tetap saja tidak ada apa-apanya.
Segera saja, lelaki ke satu ini berdoa memohon rumah, pakaian, dan makanan. Keesokan harinya, seperti keajaiban saja, semua yang diminta hadir untuknya. Sedangkan lelaki yang kedua tetap saja tidak mendapatkan apa-apa.
Akhirnya, lelaki ke satu ini berdoa meminta kapal agar ia dan istrinya dapat meninggalkan pulau itu. Pagi harinya mereka menemukan sebuah kapal tertambat di sisi pantainya. Segera saja lelaki ke satu dan istrinya naik ke atas kapal dan siap-siap untuk berlayar meninggalkan pulau itu. Ia
pun memutuskan untuk meninggalkan lelaki ke dua yang tinggal di sisi lain pulau. Menurutnya, memang lelaki kedua itu tidak pantas menerima pemberian Tuhan karena doa-doanya tak terkabulkan. Begitu kapal siap berangkat, lelaki ke satu ini mendengar suara dari langit menggema, “Hai, mengapa engkau meninggalkan rekanmu yang ada di sisi lain pulau ini?”
“Berkahku hanyalah milikku sendiri, karena hanya doakulah yang dikabulkan,” jawab lelaki ke satu ini. “Doa lelaki temanku itu tak satupun dikabulkan. Maka, ia tak pantas mendapatkan apa-apa.”
“Kau salah!” suara itu membentak membahana. “Tahukah kau bahwa rekanmu itu hanya memiliki satu doa. Dan, semua doanya terkabulkan. Bila tidak, maka kau takkan mendapatkan apa-apa.”
“Katakan padaku,” tanya lelaki ke satu itu. “Doa macam apa yang ia panjatkan sehingga aku harus merasa berhutang atas semua ini padanya?” “Ia berdoa agar semua doamu dikabulkan!”
read more

Jumat, 22 Juli 2011

Do'a Tidak Dikabulkan Mungkin ini Sebabnya

Allah telah menjanjikan bahwa Dia selalu akan mengkabulkan doa seorang mukmin yang berdoa kepada-Nya dan menetapkan beberapa syarat agar doa tersebut dikabulkan. selain syarat-syarat yang harus dipenuhi, Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- juga telah memeringatkan ummatnya akan hal-hal yang dapat menahan Do'a kita dan menjadikannya tidak diterima dan tidak pula dikabulkan.
Adapun hal-hal yang dapat menahan doa kita dan menjadikannya tidak dikabulkan adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya adab dalam berdoa kepada Allah. maksudnya berdoa kepada Allah akan hal-hal yang sebenarnya Allah membencinya, seperti berdoa untuk memutus tali silaturahmi, atau perkara yang dilarang. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
Artinya : "Doa seorang hamba akan selalu dikabulkan selama tidak berdoa untuk suatu yang berdosa atau untuk memutus tali silaturahmi." (HR Muslim)
2. Berdoa dengan berteriak keras-keras, dan dengan kata-kata yang kurang layak diucapkan kepada Allah. menangis ketika berdoa adalah diperbolehkan, akan tetapi berlebihan dalam menangis tidaklah baik. Allah berfirman :
Artinya : "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS Al-A'raaf : 55)
3. Masuknya barang-barang yang haram kedalam rumah kita. seperti harta yang berasal dari pekerjaan haram, makanan dan minuman yang haram, atau barang-barang yang dibeli dengan uang haram. rumah, pakaian yang haram. dan juga pekerjaan yang haram.
4. Memakan makanan yang haram, meminum minuman yang haram, memakai pakaian yang haram, memakan harta haram bukan berarti menggunakan harta haram untuk makan saja, akan tetapi menggunakan untuk membeli barang-barang yang digunakan adalah termasuk memakan harta yang haram. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
Artinya : "Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik. dan Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman sebagaimana yang diperintahkan kepada para rosul. beliau membaca, "Wahai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." dan membaca, "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu." kemudian beliau menyebutkan seseorang yang bepergian jauh, kucel dan acak-acakan, mengetadahkan kedua tangannya ke langit dan berkata, "Ya Robb, ya Robb." sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan memakan barang yang haram, bagaimana mungkin akan dikabulkan?!" (HR Muslim)
5. Buru-buru agar doanya cepat dikabulkan. ini juga tidak baik, malahan ini termasuk yang menahan doa dan menyebabkan tidak dikabulkan. biasanya orang mengatakan, "saya sudah sering berdoa, tapi tidak dikabulkan juga." kata-kata inilah yang dimaksud buru-buru dalam doa. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
Artinya : "Akan dikabulkan doa seseorang jika tidak buru-buru, berkata : saya telah berdoa tapi belum dikabulkan juga." (HR Bukhori dan Muslim)
6. Menggantungkan dalam berdoa, seperti perkataan, "Ya Allah, ampunilah hamba jika Engkau berkehendak." atau "rahmatilah hamba jika Engkau mau." karena doa adalah pengharapan, permintaan yang ingin dikabulkan. jadi harus dengan kata-kata yang menunjukkan keyakinan tersebut. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
Artinya : "Jangan salah seorang diantara kalian mengatakan (dalam doanya) : Ya Allah, ampunilah hamba jika Engkau mau. ya Allah, rahmatilah hamba jika Engkau mau. agar menunjukkan keyakinan dalam doanya karena tidak ada yang memaksanya (untuk berdoa)." (HR Bukhori dan Muslim)
Tidak harus seseorang melakukan semua hal ini dan menyebabkan doanya tidak dikabulkan, akan tetapi cukup melakukan satu saja diantara 6 hal diatas, maka doanya tidak akan dikabulkan.
Sudahkah kita mengoreksi diri akan cara kita berdoa? bagaimana kita berdoa? kata-kata apa yang kita ucapkan? dan yang paling penting, keyakinan apa yang kita yakinin akan doa kita? kita harus luruskan kembali hal-hal yang masih bengkok dalam diri kita agar termasuk orang-orang dicintai Allah dan dikabulkan doanya.

Read more: http://www.artikelislami.com/2011/07/doa-tidak-dikabulkan-mungkin-ini.html#ixzz1SkwB70VV
read more

Takut Miskin Adalah Bisikan Setan

Tahun ini lulus sekolah atau kuliah. bingung akan kerja apa nantinya setelah lulus. melihat jaman sekarang yang serba tidak menentu. datanglah rasa was-was dalam diri, bisikan ditelinga yang mengatakan, "akan kerja apa kamu nanti? kamu lulus cuma dapat ijazah dan nilai kamu juga nggak bagus-bagus. mau jadi PNS? yang antri ribuan. mau jadi pengusaha? udah banyak saingan. mau kerja apa sedangkan kamu g punya skill. kalo nggak punya pekerjaan bakal jadi orang miskin. makan aja susah, apa lagi infaq."
Bangsa yang besar. masa depannya yang seharusnya berada ditangan mereka, justru generasi tersebut sedang dihantui oleh ketidak pastian masa depan. apa lagi membawa bangsa ini kepada kejayaan. pasti tidak terpikirkan. lalu apa yang seharusnya dilakukan oleh generasi muda bangsa ini?
Setan menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia (rizki)
Sebagai muslim dan bangsa yang bermartabat, kita harus akar permasalah itu. bahwa rasa was-was dan ketakutan tidak adanya masa depan itu hanya datang dari setan. dan setan adalah musuh yang nyata bagi kita. dan sekarang, tergantung sikap kita bagaimana menghadapi bisikan musuh tersebut. apakah kita menyerah saja dengan musuh, atau kita akan terus melawan karena bisikan setan sangatlah lemah dan yakin bahwa Allah tidak pernah ingkar janji. Allah berfirman :

Artinya : "Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia (rizki). Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui." (QS Al-Baqarah : 268)
Kita sering mendengar sebuah kata bahwa kegagalan itu hanya selangkah dari keberhasilan. jadi kenapa langkah kita selalu terhenti ketika menghadapi kegagalan?! tingkat keberhasilan seseorang diukur dari usaha yang dia kerjakan dan iman yang benar-benar dia yakini.
Sudah menjadi sunnatullah bahwa sebuah biji akan tumbuh menjadi tunas baru kemudian membesar dan terus tumbuh menjadi lebih besar. tidak ada usaha seseorang yang dimulai dari nol kemudian seketika itu menjadi besar. semua ada proses dan membutuhkan waktu, seperti jika kita menghitung bilangan dari nol kemudian langsung sepuluh pasti akan salah. bahkan anak kecil pun akan bisa menyalahkan kita karena dia tahu angka setelah nol adalah satu, setelah satu adalah dua dan seterusnya.
Kita tidak boleh loncat dari angka nol langsung ke angka sepuluh karena diantara itu masih banyak angka yang harus disebut. begitu juga masa depan dan keberhasilan, akan benar-benar tercapai tergantung kemampuan kita menghitung angka-angka setelah nol dan kesabaran akan usaha kita sehingga sampailah hitungan kita ke bilangan sepuluh.

Read more: http://www.artikelislami.com/2011/06/takut-miskin-adalah-bisikan-setan.html#ixzz1Skxj3V00
read more

Sedikit Tertawa dan Banyaklah Menangis

Para sufi menuliskan, bila selama empat puluh hari seseorang tidak menangis, maka ketahuilah bahwa kalbunya telah keras.  Allah taala berfirman: “Sedikitlah tertawa dan banyaklah menangis”. Namun yang nampak justru kebalikannya. yakni orang-orang banyak tertawa.
Sekarang lihatlah bagaimana keadaan zaman sekarang? hal itu tidak berarti bahwa manusia setiap saat harus mencucurkan air matanya terus menerus, melainkan seseorang yang kalbunya sedang menangis dari dalam, dia itulah yang sebenarnya menangis. Manusia hendaknya menutup pintu dan masuk ke dalam lalu sibuk memanjatkan doa dengan khusuk dan merendahkan hati, serta menjatuhkan diri dengan serendah-rendahnya di hadapan singgasana Allah , supaya dia jangan termasuk di dalam apa yang dimaksudkan oleh ayat itu tadi.
Jadi jika disimak setiap hari maka akan diketahui bahwa timbangan tertawa dan bercanda adalah lebih berat, sedangkan menangis sangat sedikit. Bahkan di kebanyakan orang tidak ada sama sekali. Sekarang lihatlah betapa kehidupan berjalan dengan penuh kelalaian. dan betapa sulitnya jalan keimanan, seolah-olah di satu sedih telah mati. dan sebenarnya memang itulah yang dinamakan iman.
read more

Rasullullah Saw Dalam Mengerjakan Shalat Malam Tahajud

Rasulullah.saw Dalam Mengerjakan Shalat Malam Tahajud - Malam telah datang menjelang di langit kota Madinah, suasana gelap menyelimuti jagad raya. Namun Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menerangi sudut-sudut kota dan menghidupkan malamnya. Beliau bermunajat kepada Allah Ta'ala Rabb alam semesta. Beliau memohon kepada Dzat yang mengurus segala perkara guna melaksanakan perintah Sang Pencipta:
"Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya) , (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan. " (Al-Muzzammil: 1-4)
Abu Hurairah Radhiallahu anhu menceritakan:
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam biasa mengerjakan shalat malam hingga membengkak kedua telapak kakinya. Ada yang bertanya kepada beliau: "Wahai Rasulullah, mengapa Anda melakukan sedemikian itu, bukankah Allah telah mengampuni segala dosa Anda yang lalu maupun yang akan datang?" beliau menjawab: "Bukankah selayaknya aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?" (HR. Ibnu Majah).
Al-Aswad bin Yazid berkata: "Aku pernah bertanya kepada 'Aisyah Radhiallaahu anha tentang shalat malam Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam . 'Aisyah menjawab: "Biasanya beliau tidur di awal malam, kemudian tengah malamnya beliau bangun mengerjakan shalat malam. Bila merasa ada keperluan beliau segera menemui istri. Beliau segera bangkit begitu mendengar seruan azan. Beliau segera mandi bila dalam keadaan junub. Jika tidak, maka beliau segera berwudhu' lalu berangkat (ke masjid untuk) shalat." (HR. Al-Bukhari)
Shalat malam beliau sangat mengagumkan, ada baiknya kita ketahui panjang ayat yang dibacanya. Semoga dapat kita jadikan contoh dan teladan.
Abu Abdillah Hudzaifah ibnul Yaman Radhiallaahu anhu mengisahkan:
Pada suatu malam, aku pernah shalat tahajjud bersama Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam . Beliau mengawali shalat dengan membaca surat Al-Baqarah, saya berkata di dalam hati, "Mungkin setelah membaca kira-kira seratus ayat, ternyata beliau terus tidak berhenti, saya berkata lagi di dalam hati, "Mungkin, beliau selesaikan pembacaan surat Al-Baqarah. Dalam satu raka'at ternyata beliau terus memulai surat Ali Imron kemudian terus mem-bacanya saya berbicara di dalam hati: (mungkin) beliau mau ruku setelah selesai Ali-Imron, ternyata beliau terus membaca surat An Nisa sampai habis. Beliau membaca surat-surat tersebut dengan bacaan tartil. Setiap kali membaca ayat yang menyebutkan kemahasucian Allah Ta'ala beliau selalu bertasbih (mengucapkan subhanallah) . Setiap kali membaca ayat yang berisikan permohonan, beliau pasti berdoa. Setiap kali membaca ayat yang menyebutkan permintaan berlindung diri kepada Allah Ta'ala, beliau segera mengucapkan ta'awwudz. Ketika ruku' beliau membaca:
Subhaana Rabbiyal 'Adzhiim ( "Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung." )
Lama ruku' beliau hampir sama dengan lama ber-diri. Kemudian beliau mengucapkan:
Sami'allahuliman hamidah, Rabbana lakal hamdu
"Allah Maha mendengar terhadap hamba yang memuji-Nya. Ya Rabb kami, segala puji bagi-Mu."
Kemudian beliau tegak berdiri (i'tidal), hampir sama lamanya dengan ruku'. Kemudian beliau sujud dan membaca:
Subhaana Rabbiyal 'A'la ( "Maha Suci Rabbku Yang Maha Luhur." )
Lama sujud beliau hampir sama dengan lama i'tidal." (HR. Muslim)

Sumber : http://id-id.facebook.com/topic.php?uid=272234456952&topic=17584
read more

kumpulan kata mutiara nasehat islami – kata-kata motivasi nasehat islami – kalimat nasehat dakwah islam

Duri sekecil apapun, jangan dianggap remeh, krna bisa melukai.! dosa sekecil apapun, syubhat sehalus apapun, jngn dianggap remeh.! krna stiap dosa memiliki bagian di neraka.

Tidak ada alasan apapun untuk menolak dan mempertentangkan dalil dari Al-Qur’an n Hadist dengan akal dan hawa nafsu.

Orang yg paling pedih musibahnya di dunia ini ialah para nabi kemudian orang2 shaleh (HR. Ibnu Majah)

Dngn mmbiasakn mmbaca Al-Qur’an n menelaah maknany, maka prlahan tapi pasti akn tumbuh rasa cinta trhadap Al-Qur’an. sprti ppatah jawa mngatakan, witing tresno jalaran soko kulino.! :D

Seribu jalan menuju roma, tapi hanya ada satu jalan menuju sorga. Dengan kendaraan takwa melalui rute Al-Qur’an dan Sunnah..!

Hidup adlh rangkaian ujian tiada henti, slesai ujian ini akn datang ujian lain.! maka seorang ulama mengatakan, ujian akan selesai dan bisa istirahat dngn tenang jika tlah dimasukkan oleh Alloh ke dalam surganya kelak.!

Banyak orng mengaku cinta Rosul, tapi lari dari petunjuknya.! apakah memang cinta sbenarnya ada setelah pertemuan.! bukankah kita cinta Rosul, walau belum pernah bertemu dngn beliau.!

ketika demi cinta kau lakukan segalanya, maka perhatikanlah cinta apa yg sedang kau kejar, agar tiada penyesalan dikemudian hari.

gadis remaja yg berpakaian tapi “telanjang” kini ada dimana2..! siapa yg salah.? pendidikan yg begitu sekuler, lingkungan yg begitu rusak, atau keluarga yg begitu cuek.?

dunia bagai stetes air, sdangkn akherat bagai samudra luas. bagaimana bisa mengorbankn akherat demi dunia…………………!

titik awal kesuksesan dimulai dari kerja keras melawan kegagalan

Mukmin sejati adlh mereka yg siap bertaruh nyawa, berkorban harta, mencurahkn pikiran n tenaga, dalam rangka ketaatan kpd Alloh SubhanaHu wa Ta’ala.!

Terlalu pesimis mmbuat diri mudah menyerah, terlalu optimis mmbuat diri mudah takabur.! cukup brusaha, ikhtiar ssuai kmampuan diri n tdk lupa brdoa. Hasilny kita pasrahkn/tawakal pd yg Maha Kuasa.!

Kebahagian sejati adlh ketika jiwa n raga ini tulus mengabdi kpd IIahi Robbi. Apapn statusny, miskin kaya tua muda sehat sakit sibuk lelah, kewajiban seorang hamba harus dilaksanakan.!

Orang kafir tiada takut, krna mereka mnganggap Islam bagai singa dalam jeruji besi.! hanya dngan kmbali kpada pmahaman Al-Qur’an yg benar, yg bisa membuat musuh menjadi gentar.!

Orang yg menafsirkan Al-Qur’an dan Hadits sekehendak nafsunya. hanyalah orang yg sesat dan menyesatkan.

Tutupilah kelemahan n kekurangan saudaramu, jagalah saudara mu karna Alloh. cintailah saudaramu seperti mencintai diri sendiri.!

Selalu ada jalan keluar, tetap meniti jalan yg benar. Fatamorgana dunia terkadang menyesatkn qta dr jln yg benar. Perbaiki langkah qta, smoga ridho Alloh mngiringi langkah ini.

Banyak orng yg takut nggak kebagian rejeki, sampai2 meninggalkan kewajiban sholat lima waktu. Tenanglh Alloh sdh kasih jatah rejeki, n jngn takut tak kebagian

Tak perlu menunggu kaya tuk jadi seorang dermawan. Harta hanya sarana didunia. Kaya atw miskin sama saja.! Bersedekah lah walau hanya dngn sebutir kurma.

Banyak orng stress krna sibuk memikirkn khidupan di dunia.! banyk orng bahagia krna sibuk beramal tuk akhirat.!

Dan adapun orang yg takut kepada Tuhannya dan ia menahan diri dari hawa nafsu. Maka surgalah tempat tinggalnya. Qs.an-naziat : 40-41

Jika ada yg menyulutkn api permusuhan, jangan kau beri kayu bakar kebencian.! Tapi siramlh dngn air perdamaian.

Bahkan stiap status n komen yg ditulis, jempol yg diacungkn.! Smua dicatat malaikat, tuk dimintai prtanggung jawabn ny di akhrat.!

Cobaan didunia, sedih memang, pedih memang, tapi ada balasan surga bagi yg brtaqwa n sabar menjalaniny.!

Orang yg benar bukanlh orng yg tak pernah brsalah, orng yg bnar adlah orng yg siap menerima kbenaran n mlaksanakn nya.!

Jangan sampai syetan mematahkn smangat qta dlm melakukan kebaikan.

gelapnya fitnah yg smakin pekat.! cukuplah Al-Qur’an dan Sunnah sbagai lentera penuntun jalan dalam menapaki gelapnya fitnah dunia.!

Kabar gembira bagi semuanya.! Dapatkn seribu kekuatan dan sejuta semangat. hanya dngn membaca Al-Qur’an minimal 1-2 juz sehari.! mudah, murah, dan bergaransi seumur hidup.

Wahed Deen El Banjary
read more